Rabu, 03 Juni 2009

PAK GUBERNUR KERJA BHAKTI BANGUN TANGGUL 5 KM

Kerja bhakti rame-rame kalian Pak Gubernur purun nopo mboten ? Mangke njenengan kerja bhakti tapi tangane gak gelem reget. Kulo mangke nderek kerja bhakti, rame-rame mbangun tanggul sepanjang 5 km dengan kerja bakti dan padat karya
Hal itu dikatakan Gubernur Jatim Dr. Soekarwo dalam bahasa Jawa yang fasih pada acara Penyerahan untuk korban bencana alam banjir, di halaman Pondok Pesantren Wisma Wisnu, Ds. Jeruk Gulung, Balerejo, Kab. Madiun, Jum’at (27/2).
Dalam kesempatan itu Gubernur Jatim Dr. Soekarwo menyerahkan bantuan satu truk bahan makanan dan pakaian, seperti : beras, mie, biskuit, kecap, sarung, dan baju.
Menurut Gubernur, para santri di lingkungan pondok diharapkan untuk ikut kerja bhakti bersama masyarakat. Nanti saya membantu kerja bhakti, Pemerintah Propinsi dan Kabupaten membantu gotong royong rame-rame membangun tanggul Kali Jeroan sepanjang 5 km, untuk kanan dan kiri jadi sepanjang 10 km dengan ketinggikan 1 m. Karena luapan air Kali Jeroan Bale Rejo menimpa sampai ke 15 desa.
“Segala sesuatu kalau dikerjakan bareng dengan cara kerja bhakti atau padat karya tidak ada masalah yang susah. Kalau dipikir dhewe dadi angel, tapi nek dipikir rame-rame dadi entheng,” ujarnya.
Dikatakan, apalagi kalau bendungan/ waduk di Kresek seluas 60 ha sudah dibangun, selain bisa menanggulangi masalah banjir, bisa mengairi sawah dan untuk kolam ikan. Anak-anak yang masih kecil bisa diberi lauk ikan wader dari kolam ikan. Wader kalau isi perutnya dibersihkan lalu ditumbuk kemudian dikonsumsi untuk anak kecil gizinya bagus sekali, bisa bermanfaat agar anak-anak pinter Wader kalau ditumbuk enak rasanya, bahkan orang luar negeri juga senang wader tumbuk.
“Kalau saya lupa, tolong diingatkan dengan mengirim surat kepada Gubernur Jatim, tanyakan kenapa bendungan/ waduk belum dibangun. Hal itu bukan karena tidak mau membantu, tapi karena terlalu banyak yang diurusi sehingga terkadang tertunda urusannya, oleh karena itu harus diingatkan,” tambahnya.
Mengingat G. Wilis sudah dibabat sejak 1997 menurut Gubernur, hutannya juga perlu dibantu reboisasi./ penanaman pohon-pohon kembali agar tidak gandul lagi, sehingga bisa menahan banjir. Selain itu pintu air juga akan di check kembali oleh ahli pengairan dengan ditambah klep-nya karena selama ini klepnya banyak dicuri orang-orang yang tidak mengerti bahayanya apabila klepnya diambil.
Kunjungan Gubernur disambut sangat antusias oleh masyarakat bahkan setiap kunjungi selalu menyalami penduduk yang menyalaminya. Bahkan ketika Pak De demikian nama populernya selama ini, ketika mengunjungi dapur umur di Satkorlak Balerejo Madiun, sempat mencicipi makanan nasi bungkus yang disediakan untuk para korban banjir. “Wah lauknya koq kasinen,” katanya sambil tersenyum.
Bupati Kab. Madiun Muhtarom, S.Sos mengatakan, akibat hujan deras yang melanda terus-menerus pada Senin dan Selasa malam (24/2-25/2), Kec. Balerejo terendam banjir setinggi dada orang dewasa selama dua hari berturut-turut yaitu Rabu dan Kamis. Wilayah banjir meliputi Kec. Dagangan, Kare, Wonoasri, Saradan, Pilang Kenceng, Balerejo dan Kec. Sawahan namun ketika Gubernur meninjau lokasi air sudah surut.
Luasan wilayah yang tergenang air meliputi 1800 rumah lebih, persawahan padi yang sedang menguning sekitar 463 ha, perikanan 50 kolam, jembatan dan tangkis jebol sepanjang 15 km di berbagai titik. Pemkab. Madiun dengan dana APBD sudah membantu 2 rumah rusak masing-masing diberi bantuan Rp. 4,5 juta.
Selain itu antisipasi lainnya, ingin membangun Waduk Kresek luas wilayah yang akan dibuat sekitar dibangun 60 ha dengan volume air mencapai 12 juta m3. Fungsinya selain untuk mengendalikan banjir, kepentingan pertanian, untuk air bersih, tenaga listrik dan pariwista. ”Hal ini sangat penting bagi masyarakat Madiun Kalau selama ini, air dari kaki G.Pandan semuanya kumpul di Balerejo tapi di utara jalan raya, kemudian Kamis kemarin dari kaki G. Wilis menuju ke Balerejo juga. Sehingga semuanya kumpul di Kali Jeroan, kemudian masuk Bengawan, kalau meluap, maka air berkumpul di kecamatan ini.
Dengan didampingi Asisten Sekda, Kepala Dinas Sosial, Kepala Biro Kesra, dll. meninjau lapangan kerusakan akibat banjir, jalan yang ada Saradan, di Kedung Jati, luapan air dari kali jeroan akhirnya masuk ke perkampungan, sehingga tangkis perbatasan Desa Waru dengan Kedung Jati jebol.
WAGUB MENYUSURI BANJIR DI TUBAN
Sementara itu dalam waktu yang sama, Jumat (27/2)., Wakil Gubernur Saifullah Yusuf menyusuri banjir yang tingginya sudah lebih dari 1 meter dengan menggunakan perahu karet, menemui korban banjir di Dusun Jepuro, Desa Ngadipuro, Kecamatan Widang, Tuban.
Dalam kesempatan itu Wagub juga menyerahkan berbagai bantuan sandag pangan 1 truk, obat-obatan 1 truk, tenda/ kemah 1 truk. Beberapa bantuan sudah diserahkan pada warga di Kecamatan ini, namun bagi yang belum kebagian, Wagub meminta agar bersabar, karena bantuan akan terus disalurkan hingga merata ke semua warga korban banjir.
Ketika menemui para korban banjir yang masih bertahan di rumah, maupun yang sudah mengungsi di bantaran sungai, dia berpesan agar masyarakat terus siap siaga selama 24 jam. ”Hal ini perlu agar jika ketinggian air tiba-tiba naik, masyarakat tanggap darurat untuk menyelamatkan diri,” himbaunya.
Sebelumnya, Wagub beserta rombongan mengunjungi korban banjir di di Ds. Taggul Kantong, Kec. Laren, Lamongan. Dia memantau langsung kondisi tanggul kantong yang mulai kritis di daerah tersebut. Tanggul ini tepatnya berada di Kecamatan Babat, Lamongan.
Menurut laporan Bupati Lamongan Masfuk sekitar 75 KK yang tinggal di sekitar tanggul rumah nya tergenang, sementara penduduknya mengungsi di bantaran anak Sungai Bengawan Solo.
Wagub juga memberikan bantuan kepada korban banjir di Lamongan berupa satu truk makanan siap saji, obat-obatan, serta 5.000 karung pasir. Bantuan itu diserahkan secara simbolis kepada Bupati Lamongan, Masfuk. Bantuan juga didistribusikan ke daerah banjir seperti Bojonegoro dan Tuban melalui Bakorwil Bojonegoro berupa beras, kecap, mi instan dan minyak goreng. “Keterlibatan pihak swasta dalam partisipasi membantu korban banjir juga sangat diperlukan, ini menumbuhkan sikap kepedulian sosial pada masyarakat,” katanya. (Humas Setda Jatim – Sil)

Surabaya, 27 Pebruari 2009
A.n. KEPALA BIRO HUMAS DAN PROTOKOL
Kepala Bagian Media dan Dokumentasi


Drs. SUHARDJO BAGUSTANTO, MSi
NIP. 510 063 268

Tidak ada komentar: