Rabu, 03 Juni 2009

TINGKATKAN PRODUKTIVITAS DAN KUALITAS PELAYANAN

Pelayanan dasar kesehatan dinilai masih lambat. Padahal pasien adalah raja yang perlu dilayani dengan prima, oleh karena itu produktivitas dan kualitas pelayanan harus ditingkatkan, serta efisiensi infrastruktur dan ruangan.
Hal itu dikatakan Gubernur Jatim Dr.H. Soekarwo pada acara Pencanangan Keselamatan pasien (Pasien Safety) dan Meresmikan Klinik Kosmetika Medik, di halaman RSU Haji Surabaya, usai jalan sehat memperingati MILAD (Hari Jadi) RSU Haji Surabaya XVI, Jum’at pagi (17/4).
Menurut Gubernur, dengan adanya RSU Haji brand image rumah sakit Islam bagus, dapat merubah paradigma bahwa rumah sakit Islam itu jelek. Namun pelayanan internal masih perlu dibenahi, karena rumah sakit merupakan perusahaan sosial, kegiatan pelayanan yang diberikan perlu dilakukan secara komprehensif.
“Hal itu menjadi bagian penting dalam proses manajemen rumah sakit, apalagi RSU Haji sekarang sudah berubah menjadi BLU. Pimpinan Rumah Sakit harus mengkreasikan manajemen di rumah sakit ini sebagai perusahaan sosial yang membantu masyarakat,” tandasnya.
Dalam memperingati Bulan Bhakti Pelayanan, pada Minggu kelima April ini Pemprop Jatim menandatangani lima macam kerjasama (MoU). Pertama, bekerja sama dengan Bhakti TNI akan membangun 10 ribu rumah kumuh yang tersebar di 10 Kab/ Kota, yaitu Sumenep, Pamekasan, Sampang, Bangkalan, Situbondo, Bondowoso, Probolinggo, Jember, Pacitan dan Trenggalek.
MoU kedua, dengan TNI Angkatan Darat di bidang Keluarga Berencana, ketiga dengan Polda tentang jumlah penangkapan penyalahgunaan narkoba, keempat, sebagai pilot proyek yaitu pelayanan kesehatan di Puskesmas gratis karena kesehatan sebagai kebutuhan dasar masyarakat, dan kelima pendidikan gratis, semua keperluan di bidang pelayanan pendidikan wajar 9 th betul-betul tidak ada pungutan, semua akan dibiayai Pemerintah.
”Dengan adanya lima macam kerja sama ini membuktikan bahwa program Pemprop Jatim benar-benar bisa dirasakan manfaatnya oleh masyarakat Jatim,” ujarnya.
Dijelaskan, Keselamatan Pasien merupakan suatu sistem dimana rumah sakit membuat asuhan pasien lebih aman. Melalui sistem tsb. diharapkan dapat mencegah terjadinya cedera yang disebabkan kesalahan akibat melakukan suatu tindakan atau tindak melakukan tindakan yang seharusnya dilakukan.
Tujuan pelaksanaan Keselamatan Pasien di rumah sakit ini untuk terciptanya budaya keselamatan pasien di rumah sakit, meningkatnya akuntabilitas rumah sakit terhadap pasien dan masyarakat, menurunnya Kejadian yang Tidak Diharapkan (KTD) di rumah sakit, serta demi terlaksananya program pencegahan sehingga tidak terjadi penanggulangan (KTD)
Pelayanan yang berkualitas pada rumah sakit manapun, tidak menutup kemungkinan jika terjadi KTD yang akan berakhir dengan tuntutan hukum. Oleh karena itu menurut Gunarto, RSU Haji Sby melaksanakan Keselamatan Pasien ini untuk lebih memperbaiki proses pelayanan. KTD sebagian dapat merupakan kesalahan dalam proses pelayanan yang sebetulnya dapat dicegah melalui rencana pelayanan yang komprehensif dengan melibatkan pasien berdasar haknya. Program tsb. dikenal dengan istilah Keselamatan Pasien atau Pasien Safety.
Selain itu, Keselamatan Pasien juga dapat mengurangi KTD yang berdampak terhadap peningkatan biaya pelayanan, dan dapat menimbulkan konflik antara dokter atau petugas kesehatan dengan pasien, yang berakibat dapat menimbulkan sengketa medis, tuntutan dan proses hukum, serta tuduhan mal praktek, bahkan blow up ke media massa yang akhirnya menimbulkan opini negatif terhadap pelayanan rumah sakit. Dengan meningkatnya keselamatan pasien rumah sakit, diharapkan kepercayaan masyarakat terhadap pelayanan rumah sakit dapat meningkat, terutama di RSU. Haji Surabaya.
Jalan Sehat Berhadiah Umroh
Dalam rangkaian memperingati Hari Jadinya RSU Haji Surabaya juga mengadakan kegiatan Jalan Sehat Bersama Gubernur Jatim Pak De Karwo, Wagub Jatim Gus Ipul, Prof.Dr. Rochmad Romdoni dan Kepala Dinas/ Instansi Prop. Jatim dengan start dan finish di halaman RSU Haji Sby.



Gerak Jalan bersama yang menempuh jarak sekitar 3,5 km diikuti sekitar 1.500 orang peserta ini menyediakan hadiah utama umroh bagi karyawan RSU Haji Surabaya. Yang berhasil mendapat hadiah Paket Umroh adalah Saiman (staf bagian Radiologi) dan Sumarlis (Staf Bagian Rehabiliatiasi medik). Sedangkan hadiah Sepeda motor jatuh pada Moch. Nur Bambang (Staf Inndoscopy) dan Dr. Febriana Syam (Rehabilitasi Medik). Pak De juga menyedaikan hadiah Umroh untuk peserta gerak jalan umum ( bukan staf RSU Haji Surabaya) yang diperoleh Hasan tukang parkir.
RSU haji di Indonesia dibangun di empat Provinsi, yaitu di Makasar, Medan, Jakarta dan di Surabaya. Untuk RSU Haji di Makasar dan Medan dikelola Yayasan, RSU Haji di Jakarta dikelola Depkes, sedangkan RSU Haji Surabaya merupakan RS milik Pemerintah Prov.Jatim yang didirikan berkenaan peristiwa yang menimpa para jemaah haji Indonesia di Terowongan Mina th. 1990. Dengan bantuan dari Pemerintah Arab Saudi, dilanjutkan dari Pemprov Jatim berhasil dibangun gedung beserta fasilitasnya. Sejak diresmikan oleh Presiden Soeharto pada 17 April 1993 sebagai rumah sakit kelas C, dalam kurun waktu lima tahun tepatnya th. 1998 sudah berkembang menjadi RSU kelas B Non Pendidikan.
Setelah mengembangkan fasilitas, sarana prasarana dan pelayanan, sejak tgl. 30 Oktober 2008 telah memenuhi standar pelayanan sebagai RS Kelas B Pendidikan, sehingga dapat mendidik mahasiswa kedokteran dan menyelenggarakan postgraduate training untuk dokter dari RS se Jatim. Type Rumah Sakit milik Provinsi Jatim terdiri dari Klas A (RSUD Dr. Soetomo Sby, RSUD Syaiful Anwar Malang), Klas B Pendidikan RSU Haji Sukolilo, dan Klas B non Pendidikan adalah RSU Soedono Madiun.
RSU Haji Surabaya yang termasuk RS terakreditasi dengan 16 Pelayanan dan memperoleh ISO 9001-2000 ini selain melayani masyarakat tidak mampu, RSU Haji juga menyiapkan area khusus bagi pasien kelas menengah keatas. mempunyai fasilitas 226 tempat tidur perawatan dengan SDM 617 orang baik tenaga medis/ dokter, paramedis, ditunjang dengan alat medis yang memadai melayani semua lapisan masyarakat.
Sebagai salah satu rumah sakit milik pemerintah, RSU Haji diharapkan dapat mewujudkan sebagai rumah sakit pilihan masyarakat, Prima dan Islami dalam pelayanan, Pendidikan dan Penelitian. Dengan motonya ”Menebar Salam dan Senyum dalam Pelayanan”, ternyata kunjungan pasien miskin Rawat Inap selalu meningkat tercatat 2.015 orang (th.2007), 2.830 (th.2008) dan triwulan I th. 2009 sebanyak 9.11 orang. Untuk Rawat Jalan sebanyak 15.302 orang (2007), 25.257 orang (2008) dan triwulan I th. 2009 sebanyak 7.514 orang, sedangkan yang melalui IGD 857 orang (2007) dan 794 orang (2008) dan Triw.I th. 2009 mencapai 386 pasien.
Pada kesempatan itu Gubernur yang didampingi Wagub Drs. H.Saifullah Jusuf juga menyaksikan kegiatan Sunatan Massal yang diikuti 50 anak dan menyerahkan tali asih kepada pasien operasi gratis bibir sumbing yang diselenggarakan dalam rangkaian kegiatan memperingati MILAD RSU Haji ini. Massal Operasi bibir sumbing mulai dilaksanakan th. 2008 hingga saat ini telah terdaftar dan telah dilakukan operasi sebanyak 19 orang, anak usia 6 bulan – 12 th sebanyak 16 orang dan pasien dewasa 15-38 th sebanyak 3 orang, yang berasal dari berbagai kota a.l. Sby, Gresik, Sidoarjo, Lamongan, Porong, Jombang, Madiun, Sampang, dan Pamekasan. (Humas Setda Jatim –Sil)

Surabaya, 17 April 2009
A.n. KEPALA BIRO HUMAS DAN PROTOKOL
Kepala Bagian Media dan Dokumentasi


Drs. SUHARDJO BAGUSTANTO, MSi
NIP. 510 063 268

Tidak ada komentar: