Rabu, 03 Juni 2009

WAGUB BUKAN BAN SEREP

Gubernur jawa Timur Dr Sukarwo tidak akan melakukan Wagub Drs Saifullah Yusuf sebagai ban serep, karena ada pembagian tugas yang jelas. Tugas Wagub menangani bidang kesra, seperti pendidikan, kesehatan dan lain sebagainya.
Demikian ditegaskan Soekarwo saat pertemuan dengan para kiai usai pelantikan Kakanwil Depag Prov Jatim di Grahadi, Rabu (25/2).
“Wagub adalah bagian dari gubernur yang tidak dapat dipisahkan. Gubernur pembuat kebijakan dan wagub yg melaksanakan, khususnya kebijakan di bidang Kesra. Pembagian tugas yang sudah dirancang dapat di dukung oleh para kiai,” katanya
Ditambahkannya, Wagub akan sering ketemu para tokoh masyarakat, tokoh pendidikan dan kiai. Gubernur dan Wagub kalau sering di kantor merupakan suatu kegagalan manajemen. “Kita harus sering keluar dan silahutrahmi dari pada datang ke kantor gubernur. Dalam satu minggu minal dua hari untuk turun ke lapangan,” tegasnya.
Menurut Soekarwo, Jawa timur sangat heterogen, jika dikelola dengan baik akan memberikan manfaat yang baik. Heterogen agama, suku dan berbagai kepentingan pluralisme di Jatim luar biasa.
Dalam pertemuan itu juga dipaparkan 4 (empat) program yang akan dan telah dilakukan yaitu jalan yang rusak karena anggaran terbatas maka yang dilakukan adalah menambal jalan. Khususnya jalan antara Bojonegoro – Ngawi, anggaran yang diperlukan Rp 700 miliar, karena kerusakanya struktur maka tidak mungkin dilakukan penambalan. Kemudian permasalahn Minarak Lapindo Jaya 9MLJ) sudah pinjam ke BRI dengan cicilan 15 juta/bulan. Jika wanprsetasi maka akan jadi perkara pidana di polri.
Gubernur menghimbau pengusaha untuk tidak melakukan PHK terhadap buruh dengan memberikan kredit murah bagi UMKM dan menambah tenaga kerja. Jika sudah terlanjur dilakukan PHK sukarwo menghimbau para bupati-walikota untuk tidak asal gusur, tapi alternatifnya memberikan tempat yang baik. Peranan dan fungsi pemerintah harus membela dan melindungi kaum yang dipinggiran.
Dan terakhir adalah memberikan prioritas bagaimana sebetulnya rekonsiliasi dengan mantan para calon gub dengan dialog.
Program priotas tahun 2008 adalah pendidikan dan kesehatan. Pesantren juga menjadi bagian dari sistem pendidikasn di Jatim. “Kami tidak akan mendiskriminasi dan jadi satu kesatuan. Kanwil Depag koordinasi dengan Diknas dan wagub yg membidangi kesra untuk memecahkan masalah pendidikan,” imbuhnya.
Sementara di bidang pertanian bagaimana agrobisnis dan agroindustri dapat ditangani. Sebagian besar produk pertanian keuntungannya masih di level perantara bukan di level petani. “Kita akan memotong agar memperpendek perantara melalaui E-Commerce.” tuturnya.
Mengenai pupuk jika kita selalu menggunakan pupuk kimia maka akibatnya tanah akan tandus dan kering. Oleh karena itu perlu digalakkan pemakainan pupuk organik
Gubernur berencana akan menghadap Menkeu untuk konsultasi pembagian keuangan antara propinsi dan kabupaten kota guna pelayanan dasar seperti pendidikan, kesehatan, perbaikan rumah kumuh. Uang kita Rp 1,7 triliun. Kita berikan ke kabupaten/kota penggunaanya harus tepat, sehingga dapat terakomodasi keinginan para kiai melalui kebijakan pemerintah, “ katanya.
Wagub menambahkan, untuk kesehatan akan ada pelayanan gratis di tingkat kecamatan, di bidang pendidikan akan ada pendidikan gratis bagi masyarakat miskin dengan tidak membedakan macam pendidikan baik yang di bawah kanwil Depag dan Diknas.
Wagub berharap sukses berikutnya adalah pemilu legislatif, minta dukungan para kiai menggerakan rakyat untuk partisipasi agar angka golput tidak mencapai 80%.
Sementara itu, Kiai Azis wakil dari para kiai dan pengasuh ponpes Jawa Timur, berharap idak akan dikecewakan oleh Pak De. Sesuai dengan kemajemukan Jatim, Pak De akan menjadi gubernurnya Jatim bukan gubernurnya kiai atau kelompok tertentu. Pendidian di ponpes juga tidak akan dibedakan.
Hadir dalam pertemua tersebut Pengurus NU, Kiai Sepuh Idris, Kiai Zainudin, Azis, Ky Zaljuli, Kiai Munawar, Kiai Suyuti dan beberapa kiai serta Bu Nyai Hamid Tabatah, Bu nyai Mutmainah dan Ning Sus sebagai pembawa aspirasi perempuan.





Surabaya, 25 Pebruari 2009
An. Biro Humas dan Protokol
Kepala Bagian Media dan Dokumentasi



Drs. SUHARDJO BAGUS TANTO, MSi
NIP. 510 063 268

Tidak ada komentar: