Minggu, 07 Desember 2008

Pj.GUBERNUR JATIM SANTUNI KORBAN ATRAKSI GUGUSDEPAN PRAMUKA



Pj. Gubernur Jawa Timur Setia Purwaka, SIP, MM didampingi Walikota Malang Peni Suparto dan pejabat di lingkungan Pemprop. Jatim, usai acara Peresmian Gedung dan Sanggar serta melantik Gugusdepan Gerakan Pramuka 03479-03450 Pangkalan Yayasan Pendidikan Kesehatan Kendedes Malang, Minggu (7/12) memberikan Santunan kepada korban atraksi acara Gugusdepan Pramuka di RS. Syaiful Anwar.
Korban bernama Sasadara mahasiswa semester II Yayasan Kesehatan ditunjuk bersama teman lainnya oleh penanggung jawab/panitia untuk menunjukkan kebolehan teknik menyelamatkan diri terjun dari lantai tiga (Fying Fox) apabila terjadi kebakaran. Namun naas, acara yang seharusnya membawa kegembiraan diantara mahasiswa benar-benar menjadi sebuah bencana. Hal itu disebabkan, karena tangan mahasiwai itu belum sempat menggenggam tali secara kuat, tiba-tiba saja badannya sudah meluncur kebawah terlebih dahulu.
Alhasil terjadilah peristiwa yang kurang diharapkan itu, tangan kanan mengalami posisi tidak pada tempatnya, karena sebagai tempat tumpuhan saat badan terjatuh ke halaman kampus berpaving dan diperkirakan tidak hanya tangan tulang leher dan pinggul juga terjadi patah tulang.
Buuk, begitu kerasnya suara benda jatuh itu, sehingga seluruh mahasiwa dan undangan yang semula kurang memperhatikan langsung berlarian melihat kejadian yang sebenarnya. Seluruh undangan tercengang dengan pemandangan yang semula hanya beratraksi ternyata memakan korban.
Selama sekitar seperempat jam Pj. Gubernur bersama rombongan berada di RS. Syaiful Anwar melakukan koordinasi dan berdialog dengan Kepala Rumah Sakit Syaiful Anwar dan para dokter untuk kemungkinan-kemungkinannya, juga memberikan dorongan kekuatan kepada orang korban.” Yang sabar ya semoga petugas kesehatan disini menangani putri Bapak dengan baik dan tolong kepada para jjaran medis agar diupayakan perawatan yang sebaik-baiknya untuk kesembuhan korban, ” pesan Pj. Gubernur kepada orangtua korban dan Kepala RS. Syaiful Anwar Malang.

Perlunya Revitalisasi Gerakan Pramuka
Sementara itu dalam acara terpisah, namun masih dalam rangkaian dan tempat yang sama acara Pramuka di lingkungan Yayasan Pendidikan Kesehatan Kendedes Malang, Pj. Gubernur Jatim juga memberikan Paparan Program Gerakan Pramuka berjudul ’Peran Pemerintah Daerah Dalam Revitalisasi Gerakan Pramuka Guna Mengurangi Masalah Remaja’ yang diikuti pejabat dilingkungan Pemprop. Jatim, pejabat di lingkungan Kota Malang dan para anggota pramuka yang tergabung dalam Saka Bhakti Husada, Saka Wira Kartika dan Saka-Saka Lainnya
Menurut Pj. Gubernur jatim, Gerakan Pramuka pada hakekatnya merupakan suatu gerakan pendidikan non formal yang dilaksanakan diluar lingkungan sekolah dan diluar lingkungan keluarga tetapi bisa berperan sebagai komplemen juga suplemen terhadap pendidikan formal, apabila kegiatan pendidikan kepramukaan tersebut dapat berkembang baik sebagaimana diharapakan banyak pihak.
Misalnya, lanjut Pj. Gubernur membawa dampak posistif mengatasi masalah dan tantangan remaja dan generasi muda serta berkontribusi posistif pada pembentukan kepribadian, watak dan karakter bangsa pada masa depan dengan strategi meliputi, meningkatkan citra pramuka, mengembangkan kegiatan kepramukaan sesuai karakter dan minat kaum muda, mengembangkan program pramuka peduli dan memantapkan organisasi, kepemimpinan dan sumber daya pramuka.
” Kegiatan kepramukaan yang menjadi kegiatan ekstra kurikuler di sekolah-sekolah bagaimana caranya untuk selanjutnya bisa menjadi sebuah kewajiban tentunya dengan memperkuat struktur manajemen gerakan pramuka yang profesional, jangan manajemen asal ingat, ” tuturnya.

Dikatakan, tolok ukur keberhasilan revitalisasi pramuka sebagai bagian pembangunan remaja, yaitu meningkatnya jumlah kaum muda yang terdidik melalui pendidikan kepramukaan, utamanya pada tingkat remaja, meningkatnya cakupan pembinaan kepramukaan bagi kaum muda, meningkatnya kepercayaan masyarakat terhadap pramuka dan menurunnya masalah yang dihadapi kaum muda.
” Reformasi sekarang terkesan belum Quantity of Change tetapi cenderung sudah bongkar total, sehingga terjadi ketidakjelasan dan disorientasi disegala bidang. Sehingga melalui gerakan pramuka semua permasalahan termasuk permasalahan sosial bisa ditangani yang terpenting ada political will, komitmen dengan bangsa semua stake holder, ” tegasnya.
” Masalah kesejahteraan sosial di jawa Timur cukup memprihatinkan hampir 2-3 orang setiap hari meninggal dunia karena terindikasi HIV/AIDS, belum lagi masalah gizi buruk yang mencapai 3,6 juta dan masalah kemiskinan masih ada sekitar 7 juta lebih. Sementara itu, Indeks Pembangunan Manusia di Jatim ( IPM ) berkisar 68,06 persen masuk peringkat 22 dari seluruh propinsi di Indonesia, ” paparnya. ( Humas Setda. Prop. Jatim NUR )

Surabaya, 7 Desember 2008

Kepala Bagian Humas dan Protokol
Kepala Sub. Bagian Humas


Drs. SUHARDJO BAGUSTANTO, MSi
NIP. 510 063 268

Tidak ada komentar: